Menyiapkan Kepergian.


Park Choi akan menikah akhir bulan ini. Keputusan besar yang ia ambil setelah sekian lama sendiri. Diuji dengan drama bertubi - tubi, akhirnya hampir tiba juga waktu yang dinanti.

Buat saya, Park Choi bukan saja seorang seon bae (senior), ia juga seorang partner of crime buat saya. Mulai dari hunting tempat - tempat asing, nyobain kuliner - kuliner hidden gems, ke klub - klub malam (cuma lihat - lihat doang), sampai ngobrol nggak jelas di pick up area gojek jam 1 dini hari.

Kalau urusan ke SPA Massage, dia biasanya pergi sendirian. Saya tidak pernah diajak. Mungkin dia tau kalau Tuhan selalu menjaga saya dari godaan syaitan yang terkutuk (Dia maksudnya).

Buat saya, menikah berarti melepaskan setengah pertemanan kita. Karena batasan - batasan makin terlihat jelas. Prioritas yang berubah, serta perasaan - perasaan yang harus dijaga. Yang pasti semua tidak sama lagi.

Lihat saja, komunikasi anda dengan teman yang sudah menikah. Pasti ada yang berubah. Baik itu dari segi intensitasnya, maupun kualitasnya. Rasanya dunianya sudah berbeda.

Jangankan setelah menikah, sebelum menikah gejalanya sudah muncul.

Park Choi yang cerewet selalu curcol di setiap kesempatan. Ghibah ini itu panjang lebar. Notif wa belum terbaca 20 baris. Nelpon sampai telinga saya panas. Namun semua sepi beberapa bulan terakhir.

Bukannya saya merasa kehilangan. Saya bersyukur ia menemukan pasangan tempat berbagi sepanjang hidupnya. Beberapa teman saya yang lain juga begitu. Dan memang harusnya seperti itu.

Malah justru aneh jika mereka lebih sering curcol dengan kita daripada dengan pasangan mereka masing - masing. Ada yang salah jika hal tersebut terjadi.

Namun kehilangan itu akan tetap muncul. Seperti hidup, ada yang datang dan ada yang pergi. Tak ada yang selamanya bersama kita.

Makanya menyiapkan kepergian itu penting. Menyiapkan diri kita kalau mereka punya jalan lain yang sedang ditatih. Tak bisa lagi diajak party - party. Siap untuk berjalan sendiri - sendiri.

Bukannya kita sebelumnya adalah orang asing dan kembali menjadi asing.

Buat seon bae,

Selamat menempuh hidup baru, bahagia selalu. Walaupun nanti ada yang tidak sesuai dengan harapan, jangan dibuat bulan - bulanan. Jangan lagi suka memaksakan kehendak pribadi. Dan terakhir, jangan jadi haji bakhil lagi. Harta tidak dibawa mati.

Sampai nanti,

Salam,

Ryan Si Budak Bengal.


Gambar : Dokumentasi Pribadi

Komentar

Form for Contact Page (Do not remove)